16 Februari, 2013

Bireuen 12 April 2012 karangan dikesunyian malam CINTA TERPENDAM



Mengawali cerita, tuk ungkapkan sebuah rasa. Mengalun berirama, dalam iringan kata. Tak mampu terurai, hanya mampu terbuai. Mengisi kosonya jiwa, yang rapuh dalam hampa. Mencoba tuk tepiskan, rasa ini tak dapat hapuskan. Tentang sebuah kata, yang penuh akan makna.

Terbangun melihat mentari pagi, menyilaukan pandangan mata akan pekatnya mimpi. Mencoba berlari, untuk merasakan gelapnya hati berselimut sepi.

Terkadang hadir bayangan dirinya, mengundang sebuah rasa yang tak tentu dalam jiwa. Mencoba melangkah tuk hilangkan, namun semakin dekat aku rasakan. Hadir tanpa kata, bertatap tanpa suara.



Melangkah dalam kenyataan, tuk tanyakan arti sebuah khayalan. Terpaku akan mimpi, yang telah lama ku arungi. Hilang menuju sunyi, datang tanpa di sadari Lelah ku berlari, meninggalkan tanya yang terisi akan dirinya. Menetes perlahan, terbayang dalam lamunan. Menepis semua indah, tertahan dalam resah.

Mencoba tuk mengungkap, tak tahu apa yang terucap. Menyusun makna dalam sebuah kata, menepis duka menjalani cerita. Lemah dalam jiwa, menyatu dalam raga.

Kembali ku merasakan gundah, menentukan arah kemana melangkah. Berteman sepi mengiringi hati, berharap cinta kan datang menyapa. Mencoba berharap, meski sulit tuk didapat.

Sejenak ku mencoba merenung, menahan rasa yang tlah lama terbendung. Merintih dalam doa, suci dalam duka. Berharap kata, mampu melukiskan rasa.

Saat ku sadari semua tak berarti, seakan diri tlah jatuh dalam mimpi. Melangkah sendiri, tanpa ada yang peduli. Seakan hari, hilang tanpa mentari.



Ku hanya mampu menatap senja, berbalut luka juga derita. Mengartikan sebuah rasa, yang berujung pada luka. Tak mampu ku bertahan, tak mampu ku menahan. Hanya segenggam harapan, yang tak bisa aku lepaskan.

Kembali ku berdiri, menepikan rasa dalam pangkuan mimpi. Tertatih melangkah, teringat rasa gundah. Mencoba menatap, apa yang ku harap.

Terlintas dalam hati, rasa untuk memiliki. Kembali bermimpi, tuk mengulang luka di hati. Menepiskan angan, tuk kembali mengenang.Entah sampai kapan sunyi mengiringi hati. Bersinar kelam, dalam gelapnya malam. Mencoba raga menutup mata, melelapkan rasa dalam dekapan jiwa.



....Saat putus asa melukiskan arti sebuah cinta. Menyadarkan diri akan lemahnya hati. Menggenggam harapan yang semu, menjalani hari penuh ragu. Membuang sebuah rasa, indah bertahta dalam jiwa.

Lukisan hari, berteman sunyi berbalut sepi. Mencoba tegar menatap, dalam iringan sepi yang mendekap. Tersenyum dalam raga, merintih dalam jiwa. Berhias tawa, berbekal luka.

Rasa yang tak terungkap, menepikan angan dalam mimpi yang kian kuharap. Meninggalkan untaian kata, mengalun bagai cerita. Mendekap rasa, sebuah cinta.

Ingin ku coba mendapatkan cinta, dalam pelukan kasih yang kian membara. Terhempas diriku akan duka, saat dirimu diam tanpa kata.



Tertunduk langkahku dalam gundah tak menentu, berhias sepi merangkul kalbu. Melupakan mimpi akan dirimu, menghilangkan rasa sebuah rindu.

Tak pantas diri mendapatkan angan, dalam rangkulan cinta berbalut harapan. Memandang bulan tak kembali bersinar, melupakan indahnya dirimu yang dulu berbinar. Tak ku jadikan rasa ini sebuah penyesalan, karena banyak sebab yang menjadikan alasan. Kan ku banggakan dirimu dalam lamunan, meski kau tak berada dalam pelukan.



.....Meski cinta yang kumiliki tak kau rasakan, namun rasa ini kan abadi kuberikan. Walau tak dapat aku ungkapkan, tapi kan menjadi indah dalam khayalan. Tersenyum indah, merasakan gundah. Berteman resah, berbalut gelisah.

Cinta memang datang tak disadari, hingga akhirnya ku merasakan sepi. Mengingatmu dalam langkah, tuk mengundang sebuah resah.



.....Biarlah cinta ini terbuang dan terpendam, bersama harapanku yang terkubur dalam. Kusimpan sebuah cinta dalam kata, tersimpan indah tersusun di jiwa.

Tersenyumlah wahai kasih, disini ku mengagumimu bersama perih. Meski kau tak tahu ku ingin bersamamu, tapi kan menjadi ingatan dalam hidupku. Mencoba meraih bintang, tak mampu mendapatkan terang. Hanya kelam, menemani malam.

Disini ku selalu mendoakanmu, agar kebahagiaan menyertaimu. Meski keadaan ini menyakitiku, namun kan ku jadikan teman menyertai hidupku.

Cinta ini terpendam, bukan karena terpejam. Namun percayalah cinta kan mampu berkata. Bahwa rasa mampu melukiskan sebuah cinta.

Suatu hari nanti kau kan sadari, berartinya dirimu dalam iringan sepi. Melengkapi mimpi yang aku alami, tuk menyambut cinta yang kuharap abadi..Hanya ini yang mampu ku persembahkan, bukan ungkapan yang kuberikan. Namun mampu melukiskan, arti sebuah cinta dalam keabadian , ,


By Ikhsan Alisky

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Blogger news

Blogroll

About