BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Osiloskop
adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Ada
beberapa jenis osiloskop berbasis komputer, dan telah diimplementasikan, salah
satu jenis osiloskop digital berbasis komputer menggunakan sound card yang
dikendalikan di bawah sistem operasi Linux.
Perangkat
keras maupun perangkat lunak yang mengendalikannya telah diuji fungsi dan
kebenarannya, dan sudah dapat berfungsi dengan baik dan
benar.
benar.
Perangkat
keras memiliki kemampuan menerima frekuensi masukan sampai 4 MHz, namun karena
memanfaatkan sound card stereo CMI 8738, frekuensi masukan hanya mencapai 20
kHz sesuai kemampuan sound card menerima frekuensi pada mode stereo dengan
resolusi 16-bit.
Perangkat
lunak pengendali diimplementasikan menggunakan program bantu GCC (GNU Compiler
Collections) pada Linux, dan dengan memanfaatkan pengolah grafik X-Window,
program ini sudah dapat menampilkan grafik dari sinyal yang diukur sebagaimana
tampilan pada osiloskop dual trace.
Osiloskop
yang diimplementasikan dalam penelitian ini dinamaiXoscope dibuat oleh Tim Witham, memilih dua kanal input yang dapat bekerja secara
simultan dan dapat dikembangkan menjadi delapan kanal input, juga dapat
menerima masukan dari ProbeScope Cat.No. 22-310 melalui input port serial
(long= frekuensi input bisa mencapai 5 MHz).
B. Topik Bahasan
Pada makalah ini saya akan
membahas tentang Osiloskop.
C. Tujuan Penulisan
Makalah
Makalah
ini dimaksudkan untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh asisten dosen Praktikum
Elektronika Dasar 1 serta untuk menjelaskan tentang osiloskop.
BAB II
PEMBAHASAN OSILOSKOP
Fungsi masing-masing
bagian yaitu;
No
|
Bagian-Bagian Osiloskop
|
Fungsi
|
1
|
Volt atau div
|
Ø Untuk mengeluarkan tegangan AC,
mengatur berapa nilai tegangan yang diwakili oleh satu div di layar
|
2
|
CH1 (Input X)
|
Ø Untuk memasukkan sinyal atau
gelombang yang diukur atau pembacaan posisi horizontal,
Ø Terminal
masukan pada saat pengukuran pada CH 1 juga digunakan untuk kalibrasi.
Ø Jika signal
yang diukur menggunakan CH 1, maka posisi switch pada CH 1 dan berkas yang
nampak pada layar hanya ada satu.
|
3
|
AC-DC
|
Ø Untuk memilih
besaran yang diukur,
Ø Mengatur
fungsi kapasitor kopling di terminal masukan osiloskop. Jika tombol pada
posisi AC maka pada terminal masukan diberi kapasitor kopling sehingga hanya
melewatkan komponen AC dari sinyal masukan. Namun jika tombol diletakkan pada
posisi DC maka sinyal akan terukur dengan komponen DC-nya dikutsertakan.
Ø Posisi AC =
Untuk megukur AC, objek ukur DC tidak bisa diukur melalui posisi ini, karena
signal DC akan terblokir oleh kapasitor.
Ø Posisi DC = Untuk mengukur
tegangan DC dan masukan-masukan yang lain.
|
4
|
|
Ø Untuk memilih besaran yang diukur.
Ø Digunakan untuk melihat letak posisi ground di
layar.
|
5
|
Posisi Y
|
Ø Untuk mengatur posisi garis atau
tampilan dilayar atas bawah.
Ø Untuk menyeimbangkan DC vertical
guna pemakaian channel 1 atau (Y).
Ø Penyetelan dilakukan sampai posisi
gambar diam pada saat variabel diputar.
|
6
|
Variabel
|
Ø Untuk kalibrasi osiloskop.
|
7
|
Selektor pilih
|
Ø Untuk memilih Chanel yang
diperlukan untuk pengukuran.
|
8
|
Layar
|
Ø Menampilkan bentuk gelombang
|
9
|
Inten
|
Ø Mengatur cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop. Diputar ke kiri
untuk memperlemah sinar dan diputar ke kanan untuk memperterang.
|
10
|
Rotatin
|
Ø Mengatur posisi garis pada layar,
Ø Mengatur kemiringan garis sumbu
Y=0 di layar
|
11
|
Fokus
|
Ø Menajamkan garis pada layer untuk mendapatkan gambar yang lebih jelas,
digunakan untuk mengatur fokus
|
12
|
Position X
|
Ø Mengatur posisi garis atau
tampilan kiri dan kanan. untuk mengatur posisi normal sumbu X (ketika sinyal
masukannya nol)
Ø Untuk menyetel kekiri dan kekanan
berkas gambar (posisi arah horizontal) Switch pelipat sweep dengan menarik
knop, bentuk gelombang dilipatkan 5 kali lipat kearah kiri dan kearah kanan
usahakan cahaya seruncing mungkin.
|
13
|
Sweep time/div
|
Ø Digunakan untuk mengatur waktu
periode (T) dan Frekwensi (f), mengatur berapa nilai waktu yang diwakili oleh
satu div di layar
Ø Sakelar putar untuk memilih besarnya tegangan per cm (volt/div) pada
layar CRT, ada II tingkat besaran tegangan yang tersedia dari 0,01 v/div s.d
20V/div
Ø Yaitu untuk memilih skala besaran waktu dari suatu priode atau pun square
trap Cm (div) sekitar 19 tingkat besaran yang tersedia terdiri dari 0,5 s/d
0,5
|
14
|
Mode
|
Ø Untuk memilih mode yang ada
|
15
|
Variabel
|
Ø Untuk kalibrasi waktu periode dan
frekwensi.
Ø Untuk mengontrol sensitifitas arah
vertical pada CH 1 (Y) pada putaran maksimal ke arah jarum jam (CAL) gunanya
untuk mengkalibrasi mengecek apakah Tegangan 1 volt tepat 1 cm pada skala
layar CRT.
Ø Digunakan untuk menyetel sweeptime
pada posisi putaran maksimum arah jarum jam. (CAL) tiap tingkat dari 19
posisi dalam keadaan terkalibrasi .
|
16
|
Level
|
Ø Menghentikan gerak tampilan layar.
|
17
|
Exi Trigger
|
Ø Untuk trigger dari luar.
|
18
|
Power
|
Ø Untuk menghidupkan Osiloskop.
|
19
|
Cal 0,5 Vp-p
|
Ø Kalibrasi awal sebelum Osiloskop
digunakan.
|
20
|
Ground
|
Ø Digunakan untuk melihat letak posisi ground di
layer, ground Osiloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
|
21
|
CH2 ( input Y )
|
Ø Untuk memasukkan sinyal atau
gelombang yang diukur atau pembacaan Vertikal.
Ø Jika signal yang diukur menggunakan CH 2, maka posisi switch pada CH 2
dan berkas yang nampak pada layar hanya satu.
|
B. Fungsi Osiloskop Secara Umum
Secara umum osiloskop
berfungsi untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah
terhadap waktu yang ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang
sedang diamati. Dengan Osiloskop maka kita dapat mengetahui berapa frekuensi,
periode dan tegangan dari sinyal. Dengan sedikit penyetelan kita juga bisa
mengetahui beda fasa antara sinyal masukan dan sinyal keluaran. Ada beberapa kegunaan
osiloskop lainnya, yaitu:
· Mengukur besar
tegangan listrik dan hubungannya terhadap waktu.
· Mengukur frekuensi sinyal yang berosilasi.
· Mengecek jalannya
suatu sinyal pada sebuah rangakaian listrik.
· Membedakan arus AC dengan arus DC.
· Mengecek noise pada
sebuah rangkaian listrik dan hubungannya terhadap waktu.
Osiloskop terdiri dari dua bagian
utama yaitu display dan panel kontrol. Display menyerupai tampilan layar
televisi hanya saja tidak berwarna warni dan berfungsi sebagai tempat sinyal
uji ditampilkan. Pada layar ini terdapat garis-garis melintang secara vertikal
dan horizontal yang membentuk kotak-kotak dan disebut div. Arah horizontal
mewakili sumbu waktu dan garis vertikal mewakili sumbu tegangan. Panel kontrol berisi
tombol-tombol yang bisa digunakan untuk menyesuaikan tampilan di layar.
Pada umumnya osiloskop terdiri dari dua kanal yang bisa digunakan untuk melihat
dua sinyal yang berlainan, sebagai contoh kanal satu untuk melihat sinyal
masukan dan kanal dua untuk melihat sinyal keluaran.
Ada beberapa jenis tegangan gelombang yang akan diperlihatkan pada layar
monitor osiloskop, yaitu:
1. Gelombang sinusoida
2. Gelombang blok
3. Gelombang gigi gergaji
4. Gelombang segitiga.
Untuk dapat
menggunakan osiloskop, harus bisa memahami tombol-tombol yang ada pada pesawat
perangkat ini, seperti telah diutarakan diatas.
Secara umum osiloskop hanya
untuk circuit osilator ( VCO ) disemua perangkat yg menggunakan rangkaian VCO.
Walau sudah berpengalaman dalam hal menggunakan osiloskop, kita harus
mempelajari tombol instruksi dari pabrik yg mengeluarkan alat itu. Cara
menghitung frequency tiap detik. Dengan rumus sbb ; F = 1/T, dimana F = freq
dan T = waktu. Untuk menggunakan osiloskop haruslah berhati-hati, bila terjadi
kesalahan sangat fatal akibatnya.
C. Prinsip Kerja
Osiloskop
Prinsip kerja
osiloskop yaitu menggunakan layar katoda. Dalam osiloskop terdapat tabung
panjang yang disebut tabung sinar katode atau Cathode Ray Tube (CRT).
Secara prinsip kerjanya ada dua tipe osiloskop, yakni tipe analog (ART - analog
real time oscilloscope) dan tipe digital (DSO-digital storage osciloscope),
masing-masing memiliki kelebihan dan keterbatasan. Para insinyur, teknisi
maupun praktisi yang bekerja di laboratorium perlu mencermati karakter
masing-masing agar dapat memilih dengan tepat osiloskop mana yang sebaiknya
digunakan dalam kasus-kasus tertentu yang berkaitan dengan rangkaian elektronik
yang sedang diperiksa atau diuji kinerjanya.
1. Osiloskop Analog
Osiloskop analog
menggunakan tegangan yang diukur untuk menggerakkan berkas electron dalam
tabung sesuai bentuk gambar yang diukur. Pada layar osiloskop langsung
ditampilkan bentuk gelombang tersebut.
Osiloskop tipe waktu
nyata analog (ART) menggambar bentuk-bentuk gelombang listrik dengan melalui
gerakan pancaran elektron (electron beam) dalam sebuah tabung sinar katoda (CRT
-cathode ray tube) dari kiri ke kanan.
Osiloskop analog pada
prinsipnya memiliki keunggulan seperti; harganya relatif lebih murah daripada
osiloskop digital, sifatnya yang realtime dan pengaturannya yang mudah
dilakukan karena tidak ada tundaan antara gelombang yang sedang dilihat dengan
peragaan di layar, serta mampu meragakan bentuk yang lebih baik seperti yang
diharapkan untuk melihat gelombang-gelombang yang kompleks, misalnya sinyal
video di TV dan sinyal RF yang dimodulasi amplitudo. Keterbatasanya adalah
tidak dapat menangkap bagian gelombang sebelum terjadinya event picu serta
adanya kedipan (flicker) pada layar untuk gelombang yang frekuensinya rendah
(sekitar 10-20 Hz). Keterbatasan osiloskop analog tersebut dapat diatasi oleh
osiloskop digital. Sebagai contoh keseluruhan bidang skala pada Gambar 3 dapat
ditutup semua menjadi daerah yang dapat dilihat oleh mata, misalnya dengan DSO
dari Hewlett-Packard HP 54600. Pada gambar
ditunjukkan diagram blok sederhana suatu osiloskop analog.
2. Osiloskop
Digital
Osiloskop
digital mencuplik bentuk gelombang yang diukur dan dengan menggunakan ADC
(Analog to Digital Converter) untuk mengubah besaran tegangan yang dicuplik
menjadi besaran digital.
Dalam
osiloskop digital, gelombang yang akan ditampilkan lebih dulu disampling (dicuplik)
dan didigitalisasikan. Osiloskop kemudian menyimpan nilai-nilai tegangan ini
bersama sama dengan skala waktu gelombangnya di memori. Pada prinsipnya,
osiloskop digital hanya mencuplik dan menyimpan demikian banyak nilai dan
kemudian berhenti. Ia mengulang proses ini lagi dan lagi sampai dihentikan.
Beberapa DSO memungkinkan untuk memilih jumlah cuplikan yang disimpan dalam
memori per akuisisi (pengambilan) gelombang yang akan diukur.
Osiloskop
digital memberikan kemampuan ekstensif, kemudahan tugas-tugas akuisisi
gelombang dan pengukurannya. Penyimpanan gelombang membantu para insinyur dan
teknisi dapat menangkap dan menganalisa aktivitas sinyal yang penting. Jika
kemampuan teknik pemicuannya tinggi secara efisien dapat menemukan adanya
keanehan atau kondisi-kondisi khusus dari gelombang yang sedang diukur.
D.
Cara Penggunaan Osiloskop
Sebelum
osiloskop bisa dipakai untuk melihat sinyal maka osiloskop perlu disetel dulu
agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam pengukuran. Langkah awal pemakaian yaitu
pengkalibrasian. Yang pertama kali harus muncul di layar adalah garis lurus
mendatar jika tidak ada sinyal masukan. Yang perlu disetel adalah fokus,
intensitas, kemiringan, x position, dan y position. Dengan menggunakan tegangan
referensi yang terdapat di osiloskop maka kita bisa melakukan pengkalibrasian
sederhana. Ada dua tegangan referensi yang bisa dijadikan acuan yaitu tegangan
persegi 2 Vpp dan 0.2 Vpp dengan frekuensi 1 KHz. Setelah probe dikalibrasi
maka dengan menempelkan probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul
tegangan persegi pada layar. Jika yang dijadikan acuan adalah
tegangan 2 Vpp maka pada posisi 1 volt/div (satu kotak vertikal mewakili
tegangan 1 volt) harus terdapat nilai tegangan dari puncak ke puncak sebanyak
dua kotak dan untuk time/div 1 ms/div (satu kotak horizontal mewakili waktu 1
ms) harus terdapat satu gelombang untuk satu kotak. Jika masih belum tepat maka
perlu disetel dengan potensio yang terdapat di tengah-tengah knob pengganti
Volt/div dan time/div. Atau kalau pada
gambar osiloskop diatas berupa potensio dengan label "var".
Pada saat
menggunakan osiloskop juga perlu diperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Memastikan alat
yang diukur dan osiloskop ditanahkan (digroundkan), disamping untuk kemanan,
hal ini juga untuk mengurangi suara dari frekuensi radio atau jala-jala.
2. Memastikan probe
dalam keadaan baik.
3. Kalibrasi tampilan
bisa dilakukan dengan panel kontrol yang ada di osiloskop.
4. Tentukan skala
sumbu Y (tegangan) dengan mengatur posisi tombol Volt/Div pada posisi tertentu.
Jika sinyal masukannya diperkirakan cukup besar, gunakan skala Volt/Div yang
besar. Jika sulit memperkirakan besarnya tegangan masukan, gunakan attenuator
10 x (peredam sinyal) pada probe atau skala Volt/Div dipasang pada posisi
paling besar.
5. Tentukan skala Time/Div untuk mengatur tampilan frekuensi sinyal masukan.
6. Gunakan tombol Trigger atau hold-off untuk memperoleh sinyal keluaran yang
stabil.
7. Gunakan tombol
pengatur fokus jika gambarnya kurang fokus.
8. Gunakan tombol
pengatur intensitas jika gambarnya sangat/kurang terang.
E. Pengukuran
Dengan Menggunakan Osiloskop
Osiloskop
adalah alat ukur besaran listrik yang dapat memetakan sinyal listrik. Pada
kebanyakan aplikasi, grafik yang ditampilkan memperlihatkan bagaimana sinyal
berubah terhadap waktu. Seperti yang bisa anda lihat pada gambar di bawah ini
ditunjukkan bahwa pada sumbu vertical (Y) merepresentasikan tegangan V, pada
sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t.
Layar
osiloskop dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak
dalam arah horizontal. Tiap kotak dibuat skala yang lebih kecil. Sejumlah
tombol pada osiloskop digunakan untuk mengubah nilai skala-skala tersebut.
Osiloskop 'Dual Trace'
dapat memperagakan dua buah sinyal sekaligus pada saat yang sama. Cara ini biasanya digunakan untuk melihat bentuk
sinyal pada dua tempat yang berbeda dalam suatu rangkaian elektronik.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Kadang-kadang sinyal osiloskop juga dinyatakan dengan 3 dimensi. Sumbu vertikal(Y) merepresentasikan tegangan V dan sumbu horisontal(X) menunjukkan besaran waktu t. Tambahan sumbu Z merepresentasikan intensitas tampilan osiloskop. Tetapi bagian ini biasanya diabaikan karena tidak dibutuhkan dalam pengukuran.
Osiloskop analog Goodwill seri 622 G
Wujud/bangun
dari osiloskop mirip-mirip sebuah pesawat televisi dengan beberapa tombol
pengatur. kecuali terdapat garis-garis(grid) pada layarnya.
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan Dan Saran
Kesimpulan:
1. Osiloskop yang diberi nama Xoscope dibuat oleh Tim
Witham.
2. Bagian-bagian
osiloskop beserta fungsinya:
a. Volt atau div : Untuk mengeluarkan tegangan AC.
b. CH1 (Input X) : Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan posisi horisontal.
c. AC-DC : Untuk
memilih besaran yang diukur.
d. Ground : Untuk memilih besaran yang diukur.
e. Posisi Y : Untuk mengatur posisi garis atau tampilan dilayar atas bawah.
f. Variabel : Untuk kalibrasi osciloskop.
g. Selektor pilih : Untuk memilih Chanel yang diperlukan untuk pengukuran.
h. Layar : Menampilkan bentuk gelombang.
i. Inten : Mengatur
cerah atau tidaknya sinar pada layar Osiloskop.
j. Rotatin : Mengaur posisi garis pada layar.
k. Fokus : Menajamkan
garis pada layar.
l. Position X : Mengatur posisi garis atau tampilan kiri dan kanan.
m. Sweep time/ div : Digunakan untuk mengatur waktu periode (T) dan Frekwensi
(f).
n. Mode : untuk memilih mode yang ada.
o. Variabel : Untuk kalibrasi waktu periode dan frekwensi.
p. Level Menghentikan gerak tampilan layar.
q. Exi Trigger : Untuk trigger dari luar.
r. Power : untuk menghidupkan Osciloskop.
s. Cal 0,5 Vp-p : Kalibrasi awal sebelum Osciloskop digunakan.
t. Ground Osciloskop yang dihubungkan dengan ground yang diukur.
u. CH2 (input Y): Untuk memasukkan sinyal atau gelombang yang diukur atau
pembacaan Vertikal.
3. Fungsi osiloskop secara umum adalah
untuk menganalisa tingkah laku besaran yang berubah-ubah terhadap waktu yang
ditampilkan pada layar, untuk melihat bentuk sinyal yang sedang diamati.
4. Cara penggunan osiloskop adalah yang
pertama pengkalibrasian, kemudian menyetel fokus, intensitas, kemiringan, x
position, dan y position, setelah probe dikalibrasi maka dengan menempelkan
probe pada terminal tegangan acuan maka akan muncul tegangan persegi pada
layar.
5. Layar osiloskop
dibagi atas 8 kotak skala besar dalam arah vertikal dan 10 kotak dalam arah
horizontal.
Saran:
Supaya lebih mengenal lagi osiloskop,
sebaiknya kita langsung melihat dan mempraktekan bagaimana cara penggunaan
osiloskop tersebut.
DAFTAR
PUSTAKA
Alat-alat praktikum, (online), (http://elka.brawijaya.ac.id/praktikum/alat/alat.php, diakses 2 November
2008)
Bagian-bagian osiloskop, (online), (http://elektronika-elektronika.blogspot.com/2007/06/bagian-bagian-osiloskop.html, diakses 2 November
2008)
Cara kerja
osiloskop, (online), (http://www.quantum-mobile.com/artikel/penggunaan-alat-ukur/63-cara-kerja-osciloscope-.html, diakses 2 November 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar